Wednesday, 17 January 2007

Tuhan Di Dunia Modern

DUNIA kontemporer begitu dahsyat. Dunia sekarang dikepung oleh beragam problem dan paradoks. Persaingan menjadi sebuah permainan lumrah. Sementara, kekuatan jahat tengah menguasai dunia dalam wujud kekerasan, korupsi, terorisme, dan sebagainya. Orang-orang modern dibuat lumpuh oleh pilihan-pilihan yang ditawarkan budaya mal dan konsumerisme. Banyak orang yang tidak tahu harus berbuat bagaimana dan berbuat apa. Rutinitas telah menyeret orang pada kejenuhan dan perasaan tidak bermaknanya hidup. Hidup menjadi gersang dan penuh kegelisahan.

Nah, di tengah realitas macam itu, buku ini hadir. Buku yang berjudul Tahan Uji: 9 Latihan Ignasian menjadi latihan yang efektif untuk hidup yang tahan uji di tengah kesulitan hidup zaman sekarang. Buku ini merupakan bentuk lain dari Latihan Rohani (LR) Santo Ignasius Loyola yang biasanya dipraktikkan selama 40 hari. Buku ini hadir dalam rangka peringatan ke-450 tahun wafatnya St. Ignasius Loyola, tahun ke-500 kelahiran dua koleganya, yakni St. Fransiskus Xaverius dan Beato Petrus Faber. Mereka bertiga adalah orang kudus yang turut dalam pendirian Serikat Jesus (SJ). Hak terbit buku ini dipegang oleh Serikat Jesus Provinsi Indonesia (Provindo).

LR yang mula-mula diperuntukkan para sahabat Ignasius sebagai sekolah rohani dalam perjalanan waktu dibuka untuk semua kalangan. LR sangat cocok untuk awam, seban LR tidak hanya melatih orang untuk berdoa, tetapi makin mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menjalankan hidup. LR pun melatih umat beriman untuk hidup tahan uji.

Buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi langkah, doa, dan bacaan rohani untuk perayaan Ekaristi dengan mohon rahmat tahan uji. Di sini, ada sembilan langkah. Bagian kedua berisi sembilan latihan Ignasian untuk hidup yang tahan uji. Tulisan ini menarik karena disertai contoh-contoh kisah-kisah hidup dan situasi sosial kemasyarakatan untuk membantu latihan.
Latihan pertama, orang diajak untuk mendapatkan pemahaman dan pengalaman Allah sebagai asal dan tujuan hidup. Latihan kedua, merenungkan Allah yang maharahim dan menebus kita. Orang diajak berjumpa dengan Deus humanissimus, Allah yang amat manusiawi. Latihan ketiga, bersama Yesus diutus ke dunia sekarang. Orang diajak untuk mengikuti Yesus untuk solider dengan dunia saat ini. Realitas hidup konkret. Latihan keempat, cita-cita menjadi panggilan. Orang diajak menemukan panggilan yang mengembangkan.

Latihan kelima, pilihan yang membawa kebahagiaan. Hidup adalah perkara memilih. Orang dilatih untuk memilih yang benar dan tepat. Di sini, orang mengalami pembedaan roh dan hiburan-kesepian rohani. Latihan keenam, bertindak seperti Yesus. Orang diajak untuk terlibat dalam karya Yesus. Di sini orang juga diperkenalkan dengan kerendahan hati. Latihan ketujuh, menderita bersama Yesus. Orang diajak untuk berani terlibat dalam penderitaan Yesus. Latihan kedelapan, menangkap daya Ilahi yang tersembunyi. Di sini, orang diajak untuk merenungkan kisah Tuhan sebagai kisah hidup kita, menjawab cinta Tuhan, menjadi manusia kreatif, dan panggilan agen keadilan. Latihan kesembilan, dalam segala mencintai dan mengabdi. Orang akhirnya mengalami panggilan untuk mengabdi dan mencintai Tuhan dalam segala hal. Sama dengan semboyan Ignasius sebagai perwujudan imannya yakni Ad Maiorem Dei Gloriam (demi lebih besarnya kemuliaan Allah).

Buku ini cocok untuk semua kalangan: keluarga muda, orangtua, bahkan orang muda yang serius dalam menghadapi segala tantangan hidup. [diterbitkan di Warta Minggu, 28 Mei 2006]

No comments: